Mengapa Jadi Vegetarian?


Hai teman-teman, beberapa waktu lalu aku pernah open questions menggunakan fitur instagram. Kebanyakan menanyakan pertanyaan-pertanyaan basic yang sering ditanyakan orang-orang saat ketemu langsung denganku. 

Mengenai “Kenapa jadi vegetarian? Sejak kapan? Terus kamu protein dapat darimana? Gak kekurangan vitamin? Gak pusing? Gak lemes?” Nah kalau ini edisi Ramadan: “Menu sahur dan buka puasa mu apa?” "Bagi vegetarian recipes dong". Okay mari dijawab satu-per-satu.

            Tepat hari ini di hari ulang tahun ku (21 Mei) adalah bulan ke-6 aku jadi lacto vegetarian (tidak mengonsumsi semua jenis daging, tetapi masih mengonsumsi susu sapi dan produk turunannya). Wow, serius gak kerasa udah enam bulan. I can do it! And I still can’t believe. Sering bingung kalau ditanya apa alasan ku jadi vegetarian. Tapi beberapa alasan yaitu, (1) makan sayur dan buah dengan lima porsi perhari dapat mengurangi risiko depresi sebesar 60%, (2) kesehatan, (3) lingkungan, (4) hewan, dan (5) aku dari dulu suka banget sama sayur, jadi aku mikir yasudah sekalian aja jadi vegetarian.

            Aku pernah dulu nyoba gak makan daging sama sekali selama 8 hari, langsung pusing dan lemas, karena aku darah rendah yang seharusnya butuh banget makan daging dan aku gak tahu gimana cara penggantinya. Sampai pada akhirnya aku berhenti dan mencoba lagi di bulan Desember, sambil banyak baca artikel, jurnal, dan e-book. Aku mengganti B12 ku dengan berbagai macam sumber yang nabati. Mengganti protein yang berasal dari daging dengan tahu, tempe, dsb.

            Kebanyakan vegetarian akan kekurangan vitamin B12 dan D. Caraku mengatasi agar tidak kekurangan ya dengan menggantinya dengan B12 dari nabati, mendapatkan vitamin D langsung dari sinar matahari (aku melakukan ini setiap hari). Alhamdulillah, selama enam bulan jadi vegetarian gak pernah lemas atau pusing, karena aku berusaha untuk selalu mencukupi semua kebutuhan gizi ku dan makan buah&sayur dengan porsi lebih banyak dibandingkan orang pada umumya.

            Kalau kamu beginner¸ salah satu vegetarian recipes yang paling dasar yaitu scramble tofu. Kadang aku masak ini untuk buka puasa (edisi Ramadan). Gampang banget kok. Tahu discramble kayak buat scramble egg terus tambahkan garam, lada, soy sauce, dan tomat. Kadang aku juga menambahkan bayam. Vegetarian recipes edisi Ramadan yaitu sayur dan buah selalu ada pas sahur dan buka puasa. Sebagai vegetarian aku gak mau jadi lemes dan ngantuk saat puasa. Tips lainnya yaitu makan protein yang banyak, karena protein dapat membuat kenyang lebih lama. Aku bisa makan 5-7 potong tahu atau tempe hehe terlihat serakah tapi memang begitu adanya dan jangan banyak makan nasi. Nasi justru membuat cepat lapar dan buat ngantuk. Tenang aja aku masih makan nasi putih kok dengan porsi yang sedikit banget.

            Kalau kamu tanya apa perubahan yang terjadi padaku setelah menjadi vegetarian adalah aku jauh lebih sabar dan kalem, berat badan ku turun 2 kg (padahal aku gak ada niatan buat nurunin berat badan), pinggul mengecil (ini yang paling kelihatan, celana ku kebesaran semua), dan perut jadi rata. Meskipun aku makan banyak sekali sayur dan buah, tetapi perutku gak begah. Beda dengan makan banyak daging-dagingan.

            Jangan lupa olahraga! Meskipun puasa, aku tetap cardio workout di jam 16.30-menjelang buka puasa. Oh iya alangkah lebih baik kalau kamu bisa masak sendiri, kamu bisa kreasi dengan berbagai macam menu dan kamu jadi lebih tahu bahan-bahan apa saja yang ada dalam makanan mu. Beruntungnya, kita hidup di Indonesia yang punya berbagai macam makanan yang vegan friendly, seperti gado-gado, bakwan jagung, bakwan sayur, lodeh, tumis kecambah dan sawi, tempe orak-arik, dll.

            Semoga bermanfaat. Aku #DitaVeggie, lactovegetarian.

Comments

Post a Comment